Senin, 18 Juni 2012

BAHAYA JAHIL ( BODOH) TERHADAP ILMU AGAMA

       Kalau seorang dokter salah memberi obat karena kebodohannya, maka tentu saja akan membawa bahaya  bagi pisiennya. Begitu pula jika seorang jahil atatu tidak paham akakn ilmu agama, tentu itu akan berdanpak pada dirinya sendiri dan orang lain yang mencontoh dirinya.
      Allah telah memerintahkan kepada kita untuk mengawali amalan dengan mengethui ilmunya terlebih dahulu. Ingin melaksanakan shalat, harus dengan ilmu. Ingin puasa, harus dengan ilmu. Ingin terjun ke dunia bisnis, harus tau betul seluk beluk dagang. begitu pula jika ingin beraqidah yang benar harus dengan ilmu. Allah ta'ala berfirman "Maka ilmuilah ( ketahuilah)! bahwasannya tiada sesembahan yang berhak di sembah selain allah dan mohonlah ampun bagi dosamu " ( QS. Muhammad: 19). Dalam ayat ini, Allah memulai dengan ' ilmuilah ' lalu mengatakan 'mohonlah ampun'. ilmuilah yang di maksud adalah perintah untuk berilmu telebih dahulu , sedangkan ' mohonlah ampun' adalah amalan. Ini pertanda bahwa ilmu hendaklah lenih dahulu sebelum amal perbuatan,.
      Sufyan Bin ;Uyaina berdalil dengan ayat ini untuk menunjukan keutamaan ilmu. Hal ini senagai mana di keluarka oleh abu Nu'aim dalam Al hilyah ketika menjelaskan bografi sufysn dari jalur Arobi' bin Nafi' dasinya, bahwa sufyan membaca ayat ini, lalu mengatakan, " tidakkah engkau mendengar bahwa aalah memulai ayat ini dengan mengatakan  ' ilmuilah',  kemudian allah memberitahukan untuk beramal ?"
Fathul Bahri, Ibnu Hajar 1/108)
       Al Muhalab rahimahullah mengatakan, " Amalan yang bermanfaat adalah amalan yang terlebih dahulu di dahulukan dengan ilmu. Amalan yang di dalam nya tidak terdapat niat, ingin mengharap ganjaran, dan merasa telah berbuat iklas, maka ini bukanlah amalan ( karena tidak di dahulan dengan ilmu). Sesungguhnya yang di lakukan hanyalah seperti amalan orang gila yang pena di angkat darinya." (Syar Al Bukhori Libna bsthhol, 1/155)
        gara-gara tidak memiliki ilmu, jadinya seorang akan membuat ibadah tanpa tuntunan atau amalannya jadi tidak sah. Jika seorang tidak paham shalat, lalu ia mengarang-ngarang tata cara ibadahnya, tentu ibadahnya akan sia-sia. Begitu pula mengarang-ngarang ibadah malam jum'at kliwondi anjurkan membaca surat  yasin, padahal nyata nya tidak ada dasarnya dari nabi SAW, maka malan tersebut juga sis-sia belaka. Begitu pula jika seorang berdagang tanpa mau mempelajari fiqih berdagang terlebih dahulu. Ia pun mengutangkan kepada pemebeli lalu utang tersebut di minta ganti lebh ( bunga). karena ke jahilan dirinya  dan malas belajar agama , ia tidak tahu kalau sudah terjrumus dalam transaksi riba. Maka berilmulah terlebih dahulu sebelum beramal. Mu'adz bin Jabal berkata " Ilmu adalah piminan amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu,"( Al Amruf bil Ma'ruf wan nahyu 'anil munkar, hal. 15)
         Beramal tanpa ilmu membawa akibat amalan tersebut jauh dari tuntunan rasul SAW, ahirnya amalan itu jadi sia-sia dan tertolak. Nabi SAW besabda, " Barang siapa melakukan suatu malam yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak." ( HR. Muslim)
        Kerusakan lah yang ujungnya terjadi bukan maslahat yang akan di hasilkan. ' Umar bin 'Abdul 'Aziz berkata, "Barang siapa yang beribadah ke pada allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan dari pada mendatangkan kebaikan." ( Al Amru bil Ma'ruf, hal. 15)
Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Site Info

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitor

IP Info

IP

Copyright © 2012. Komunitas Aktif™ - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Bamz