Hukum Ohm menyatakan
bahwdalama sebuah penhantar, besar kuat
arus sebanding dengan beda potensial ujung-ujung penghatar jika hambatan
penghatar tersebut tidak berubah (tetap).
Apabila kuat arus (I), beda petensial (V), dan hambatan (R) maka hubungan antar I,V, dan Rmenurut hokum Ohm di rumuskan:
I =V:R
Kerangan
:
I : kuat
arus ( Ampere)
V :
Beda potensial ( Volt)
R : Hambatan
( Ohm)
Perhatikan data dari
hasil prcobaan sebuah penghantar (lampu) yang di aliri arus yang berubah-ubah beda
potensial yang berubah-ubah berikut ini :
Dari data tersebut. Jika
kuat arus (I) diperbesar, bagaimana
besar beda potential (V)? bagaimana
hasl bagi antara beda potensial dengan kuat arus (I)? Apakah tetap?.
Ternayata, jika kuat
arus diperbesar maka beda potensial (V)
juga membesar dan hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I)
adalah tetap (konstan). Hasil bagi (perbandingan)
Antara tegangan da kuat arus tersebut dsebut hambatan, di simbolksn dengan huruf R. jika kuat arus (I),
beda potensial (V), dan hambatan (R) maka dapat di rumuskan:
R =V:I
Contoh
soal:
1. Sebuah lampu mempunyai hanbatan R,dialiri
0,5A. Jika beda potensial ujung-ujung penghantar 12 Volt, tentukan hambatan R
tersebut!
Cara mengerjakan:
Diketahui :
I = 0,5A
V =
12Volt
Ditanyakan R =……?
Jawab :
R
= V:I
= 12:0,5
=
24 ohm
Jadi, hambatan (R) adalah 24 ohm.
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar