Sabtu, 19 Mei 2012

HUKUM OHM


          Hukum Ohm menyatakan bahwdalama sebuah penhantar, besar kuat arus sebanding dengan beda potensial ujung-ujung penghatar jika hambatan penghatar tersebut tidak berubah (tetap).
          Apabila kuat arus (I), beda petensial (V), dan hambatan (R) maka hubungan antar I,V, dan Rmenurut hokum Ohm di rumuskan:
I     =V:R
Kerangan :
I        : kuat arus ( Ampere)
V       : Beda potensial ( Volt)
R       : Hambatan ( Ohm)
          Perhatikan data dari hasil prcobaan sebuah penghantar (lampu) yang di aliri arus yang berubah-ubah beda potensial yang berubah-ubah berikut ini :
 
          Dari data tersebut. Jika kuat arus (I) diperbesar, bagaimana besar beda potential (V)? bagaimana hasl bagi antara beda potensial dengan kuat arus (I)? Apakah tetap?.
          Ternayata, jika kuat arus diperbesar maka beda potensial (V) juga membesar dan hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) adalah tetap (konstan). Hasil bagi (perbandingan)
Antara tegangan da kuat arus tersebut dsebut hambatan, di simbolksn dengan huruf R. jika kuat arus (I), beda potensial (V), dan hambatan (R) maka dapat di rumuskan:
R   =V:I
Contoh soal:
  
1.  Sebuah lampu mempunyai hanbatan R,dialiri 0,5A. Jika beda potensial ujung-ujung penghantar 12 Volt, tentukan hambatan R tersebut!
Cara mengerjakan:
Diketahui :   I = 0,5A
                    V = 12Volt
Ditanyakan R =……?
 Jawab  :
                 R   = V:I
                       = 12:0,5
                   = 24 ohm
Jadi, hambatan (R) adalah 24 ohm.
Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Site Info

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitor

IP Info

IP

Copyright © 2012. Komunitas Aktif™ - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Bamz