Selasa, 07 Agustus 2012

Sistem Penggerak-Roda: 2WD, 4WD atau AWD?




KEBANYAKAN mobil yang beredar di jalanan sekarang ini umumnya dikenal sebagai kendaraan roda-empat berpenggerak dua-roda (2WD), dimana seluruh daya mesin disalurkan hanya ke kedua roda belakang atau depan saja untuk menggerakkan mobil. Jika yang menjadi penggerak adalah roda depan maka disebut front wheel-drive (FWD), dan umumnya dipakai pada jenis mobil penumpang atau minivan. Mobil FWD memiliki ruang mesin yang lebih kecil, sehingga menyisakan lebih banyak ruang bagi penumpang dan barang. Karena yang menggerakkan mobil roda depan, ban menjadi tidak gampang selip dalam kondisi jalan licin. Ini karena titik beratnya berada di bagian depan. Saat berjalan, roda depan mobil FWD juga berfungsi menarik beban, bukan mendorong bagian belakang mobil seperti pada mobil berpenggerak roda-belakang atau rear wheel-drive (RWD). 

Kendaraan dengan kategori gerak roda-belakang (RWD/rear-wheel drive) beban kerjanya lebih sedikit dibanding mobil berpenggerak roda-depan (FWD), karena roda depannya hanya berfungsi sebagai kemudi. Pada mobil FWD, roda depan berfungsi sebagai penggerak sekaligus sebagai kemudi, sehingga beban kerjanya lebih berat. Sistem penggerak roda-belakang (RWD) biasanya digunakan pada mobil-mobil pikap, SUV, dan kendaraan jenis angkutan kelas berat sejenis truk. Di arena sport, RWD sangat berguna dan banyak diaplikasi mobil-mobil sport karena kemantapan dan handling-nya yang baik.

Kini, kelemahan pada traksi mobil-mobil 2WD – yang menyebabkan kemungkinan roda selip di jalan licin – dapat diatasi dengan fitur kontrol traksi (traction control). Fitur elektronis yang diatur komputer ini sangat membantu menghindari gejala roda selip, terutama saat mobil berakselerasi di permukaan aspal basah dan licin. Berkat fitur ini, telapak ban mobil 2WD Anda yang biasanya tidak maksimal mencengkeram aspal saat musim hujan, kini jauh lebih stabil meluncur pada jalurnya berkat adanya kontrol traksi.
          
Selain sistem penggerak dua-roda (2WD, baik RWD maupun FWD), dikenal pula sistem penggerak empat-roda atau four-wheel drive (4WD). Berbeda dengan 2WD, sistem Four-Wheel Drive menyalurkan tenaga ke seluruh roda jika diperlukan. Daya mesin dibagi rata 50:50 untuk roda depan dan belakang. Pada sistem 4WD, girboks (transmisi) dipisahkan dengan transfer case yang memiliki dua tingkat kecepatan (high dan low range ratio).
          
Cukup membingungkan untuk menjelaskan ‘species apa’ 4WD/AWD itu sebetulnya, bagaimana cara kerjanya, bagaimana membedakannya. Banyak pertanyaan awam mengenai ini. Misalnya, tak bisakah kita menyebut 4WD sebagai AWD? Bukankah keduanya sama saja? Ya, benar. Lalu, apakah jika masing-masing roda pada sebuah truk besar 8-roda memiliki daya penggerak sendiri juga bisa disebut sebagai AWD? Ya, Anda betul.

Persoalannya, ada begitu banyak sis-tem 4WD yang berbeda di pasaran sa-at ini. Banyak pabrikan yang mena-mai sistem penggerak roda 4WD/ AWD yang mereka kembangkan de-ngan berbagai nama, seperti “Active 4WD”, “Quadra-Drive”, “quattro”, atau bahkan “Real-Time 4WD” untuk sis-tem AWD otomatis mereka.

Karena itu, penting untuk memahami-nya secara lebih presisi dan spesifik. Tak bisa lagi menyamaratakan sistem penggerak 4-roda hanya sebagai 4WD. Anda harus jelas menyebut AWD jika itu memang AWD, atau sebaliknya. Juga harus pasti menyatakan itu sistem full time 4WD jika memang full time 4WD. Penyebutan yang salah akibat pemahaman yang salah, hasilnya adalah misinformasi. Anda bisa saja salah membeli perangkat 4WD yang Anda perlukan jika tak mengatakan secara spesifik perangkat yang Anda maksud. Tak semua pabrikan mobil menawarkan sistem full-time 4WD yang sesungguhnya – dan karena itu sebaiknya Anda cek dengan teliti sebelum membeli salah satunya.
Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Site Info

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitor

IP Info

IP

Copyright © 2012. Komunitas Aktif™ - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Bamz